businessadviceserviceblog.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat, mengikuti tren positif dari bursa saham di kawasan Asia. IHSG tercatat naik 1,36 poin atau 0,02 persen, berada di posisi 8.126,56. Namun, indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan mengalami penurunan, kehilangan 1,81 poin atau 0,22 persen, menutup hari di angka 808,77.
Berdasarkan analisis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pergerakan IHSG yang bervariasi dipengaruhi oleh sentimen pasar global. Pernyataan Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, mengenai valuasi pasar saham yang dianggap tinggi, turut mempengaruhi kondisi tersebut. Powell menyampaikan bahwa The Fed berada dalam posisi sulit akibat kekhawatiran tentang potensi pelemahan di pasar tenaga kerja, sementara inflasi tetap berada di atas target dua persen.
Meski ada spekulasi mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga, Powell menegaskan perlunya kehati-hatian. Pejabat The Fed memproyeksikan adanya penyesuaian suku bunga lebih lanjut hingga akhir 2025, namun mereka memperingatkan bahwa suku bunga yang lebih rendah dapat berisiko meningkatkan inflasi.
Dalam konteks domestik, ada berita positif dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,9 persen pada 2025. Prediksi ini menunjukkan peningkatan dibandingkan proyeksi sebelumnya, didukung oleh konsumsi domestik yang stabil dan kebijakan fiskal serta moneter yang konstruktif. Hal ini diyakini mampu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.