businessadviceserviceblog.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore menunjukkan penguatan, dengan kenaikan sebesar 73,58 poin atau 0,91 persen, mencapai 8.124,76. Kenaikan ini terjadi di tengah perhatian pelaku pasar terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang diungkap oleh International Monetary Fund (IMF).
Dalam laporan terbaru, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3,2 persen pada tahun 2025, dan 3,1 persen pada tahun 2026. Pertumbuhan diperkirakan lebih rendah di negara maju, sekitar 1,5 persen, sementara negara berkembang sedikit di atas 4,0 persen. Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa risiko yang dihadapi ekonomi global mencakup ketidakpastian berkepanjangan, proteksionisme yang meningkat, dan gangguan pasokan tenaga kerja.
Di kawasan Asia, Nada Choueiri, Wakil Direktur IMF Departemen Asia dan Pasifik, mengungkapkan bahwa Bank of Japan (BOJ) diharapkan untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar sambil menaikkan suku bunga secara bertahap, mengingat ketidakpastian perdagangan global yang mempengaruhi prospek ekonomi Jepang. Meskipun tantangan tersebut, ekonomi Jepang menunjukkan performa yang kuat berkat konsumsi dan ekspor yang meningkat.
IHSG mengalami penguatan yang konsisten sepanjang hari perdagangan, dengan sembilan sektor menunjukkan peningkatan, terutama sektor kesehatan yang naik 2,85 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur dan teknologi melaporkan penurunan masing-masing sebesar 0,44 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat cukup aktif, dengan 2.171.290 transaksi dan nilai perdagangan mencapai Rp19,48 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 412 saham mengalami kenaikan, sementara 250 saham mengalami penurunan. Pelaku pasar menantikan perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan ekonomi dan indikator pasar di hari-hari mendatang.