businessadviceserviceblog.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah sebesar 11,08 poin atau 0,14 persen, mencapai level 8.040,04. Hal ini terjadi di tengah berita positif terkait kesepakatan antara Amerika Serikat dan China mengenai aplikasi media sosial TikTok, yang disampaikan melalui pembicaraan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Meskipun pelaku pasar menanggapi baik informasi mengenai kesepakatan tersebut, IHSG tetap merespons negatif, dengan indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga mengalami penurunan sebesar 6,10 poin atau 0,75 persen, menjadi 803,89. Pemerintah China menyatakan kehormatan terhadap keputusan perusahaan serta harapan agar negosiasi dilakukan sesuai hukum dan tanpa diskriminasi.
Sementara itu, keputusan Bank Sentral China (PBOC) untuk mempertahankan suku bunga acuan pinjaman, yaitu Loan Prime Rate (LPR) satu tahun di angka 3,0 persen dan LPR lima tahun di 3,5 persen, menunjukkan sikap hati-hati dalam menjaga kondisi kredit. Ini dilakukan di tengah data ekonomi yang menunjukkan potensi perlambatan aktivitas domestik.
Dari dalam negeri, aliran modal asing keluar tercatat sebesar Rp8,12 triliun pada pekan ketiga September 2025, yang meningkatkan premi risiko investasi di Indonesia. Selama sesi perdagangan, IHSG bergerak negatif, dengan sembilan sektor mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor industri yang naik 1,98 persen.
Frekuensi perdagangan saham mencapai 2.311.594 kali dengan total saham diperdagangkan sebanyak 39,79 miliar lembar, senilai Rp23,08 triliun. Bursa saham regional Asia menunjukkan angka variatif, dengan indeks Nikkei menguat 460,19 poin, sementara Hang Seng melemah 200,96 poin. Hal ini mencerminkan ketidakstabilan pasar di tengah berbagai faktor eksternal dan internal.