businessadviceserviceblog.com – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan telah memfasilitasi 391 aksi korporasi dalam bentuk pembagian dividen hingga tanggal 8 Agustus 2025. Total tindakan korporasi yang dilayani mencapai 4.727, dengan pembayaran bunga obligasi menjadi kategori yang paling sering, mencapai 2.534 kali, diikuti bagi hasil sebanyak 914 kali, pelunasan pokok 380 kali, dan kategori lainnya sebanyak 508 kali.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengungkapkan estimasi untuk tahun 2025, KSEI akan melayani lebih banyak aksi korporasi dibanding tahun sebelumnya, yang mencatat 6.976 frekuensi tindakan korporasi. Nilai distribusi tindakan korporasi sejauh ini mencapai Rp407 triliun, dengan Rp230,9 triliun untuk saham dan Rp176,4 triliun untuk efek bersifat utang dan sukuk.
Dari sisi sektor, lima sektor dengan distribusi terbesar untuk saham adalah keuangan dengan Rp68,46 triliun, produksi energi dan batubara Rp26,74 triliun, sektor infrastruktur Rp17,48 triliun, industri multi-sektor Rp7,65 triliun, serta telekomunikasi Rp7,44 triliun. Untuk efek bersifat utang, sektor keuangan konsumen menempati posisi teratas dengan Rp23,23 triliun.
Di sisi lain, jumlah investor di pasar modal berdasarkan Single Investor Identification (SID) tercatat 17,59 juta. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 18 persen dibanding tahun sebelumnya. Komposisi kepemilikan aset menunjukkan dominasi investor institusi, yang menguasai 79,04 persen nilai aset, dengan aset lokal mencapai 62,19 persen.
KSEI mencatat tren peningkatan jumlah investor di luar Pulau Jawa, seperti Sumatra dan Nusa Tenggara. Tindakan ini sejalan dengan komitmen KSEI dan OJK untuk mendorong edukasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.