businessadviceserviceblog.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana untuk mengunjungi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk mengevaluasi serapan dana pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hingga saat ini, BTN telah mengalokasikan kredit sebesar Rp10,5 triliun dari total dana pemerintah yang ditempatkan sebesar Rp25 triliun, yang menunjukkan serapan sebesar 42 persen.
Purbaya menyampaikan harapannya agar BTN dapat mempercepat penyerapan sisa dana sebesar Rp15 triliun. Jika BTN tidak mampu menyerap dana tersebut, akan dilakukan pemindahan dana dalam waktu dekat. Dia juga mengungkapkan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai serapan dana BTN hingga saat ini, sehingga kunjungan ke kantor BTN menjadi penting untuk berdiskusi langsung dengan Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu.
Dalam kunjungan tersebut, perwakilan Danantara juga akan ikut serta. Purbaya menjelaskan bahwa statusnya sebagai pengawas Danantara memberikan hak untuk melakukan pengecekan langsung. Nixon LP Napitupulu optimistis bahwa dana yang ditempatkan akan terserap sepenuhnya pada November 2025, dengan fokus penyaluran ke sektor-sektor produktif seperti konstruksi, real estate, perdagangan, dan kesehatan.
Hingga September 2025, nilai serapan BTN mencapai Rp10,5 triliun, di mana sekitar Rp4,5 triliun telah di-reimburse. Proses penyerapan yang lebih lambat pada awalnya disebabkan oleh kompleksitas pembiayaan sektor perumahan, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). BTN juga menyatakan telah menyiapkan pipeline kredit mencapai Rp27,5 triliun, yang lebih besar dari dana yang ditempatkan, dan siap untuk pencairan sesuai jadwal.