businessadviceserviceblog.com – Ketidakpastian melanda dunia ketenagakerjaan di Indonesia setelah penetapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap situasi ini.
Dalam pernyataannya, Iqbal menilai bahwa Immanuel, yang akrab disapa Noel, telah berkontribusi positif dalam menangani berbagai masalah pekerja, termasuk pelanggaran perusahaan yang merugikan buruh. Kasus yang mencuat melibatkan penahanan ijazah, magang yang berkepanjangan, hingga masalah potongan penghasilan bagi ojek online. Iqbal menyatakan, “Sebagai sahabat, saya prihatin dan terkejut, bagaimana Noel yang selama ini banyak membantu kasus-kasus buruh, kini terlibat dalam dugaan memeras pengusaha terkait K3.”
Said Iqbal, yang merupakan aktivis buruh, menambahkan bahwa dalam berurusan dengan pelanggaran perusahaan besar, banyak tawaran iming-iming yang sering kali disertai dengan godaan uang agar kasus tidak berkembang lebih jauh. Hal ini menunjukkan betapa rentannya posisi pejabat atau aktivis buruh ketika menghadapi pelanggaran yang dilakukan oleh entitas besar.
Keterlibatan Immanuel dalam kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai integritas sistem ketenagakerjaan di Indonesia. Kasus ini bukan hanya menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh para pekerja, tetapi juga memperlihatkan risiko yang melibatkan pejabat dalam mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang melibatkan pihak-pihak berpengaruh. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat membawa kejelasan dan memperkuat kepercayaan publik terhadap instansi terkait.