businessadviceserviceblog.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore mengalami penurunan, menandakan meredupnya optimisme terkait pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed. IHSG ditutup melemah 5,57 poin atau 0,07 persen di level 8.414,35. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga turun 2,34 poin atau 0,28 persen menjadi 845,68.
Situasi pasar menunjukkan kehati-hatian para investor dalam mengambil posisi baru, dipicu oleh aksi jual di pasar Wall Street Amerika Serikat. Data ketenagakerjaan AS yang dirilis menunjukkan penambahan 119.000 pekerjaan nonpertanian pada September 2025, jauh melampaui perkiraan kenaikan 50.000 pekerjaan, sehingga mengaburkan prospek suku bunga jangka pendek.
Dalam analisis yang dikeluarkan oleh Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pihaknya mencatat bahwa Gubernur Fed Michael Barr menyampaikan perlunya kehati-hatian dalam melanjutkan pemotongan suku bunga tambahan mengingat inflasi masih di atas target. Ketegangan antara China dan Jepang terkait Taiwan juga memberikan tekanan pada pasar, ditambah dengan rencana Beijing untuk menangguhkan impor makanan laut Jepang.
Di sisi positif, berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, terdapat lima sektor yang menunjukkan penguatan, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan sebesar 2,43 persen, diikuti sektor industri dan barang konsumen non-primer yang masing-masing naik sebesar 0,80 persen dan 0,60 persen. Penutupan perdagangan pada Jumat menunjukkan volatilitas pasar menyusul perkembangan di tingkat global dan domestik.