businessadviceserviceblog.com – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menunjukkan dukungan terhadap pengembangan ekosistem perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di daerahnya. Dalam sebuah kegiatan di Mall Pelayanan Publik di Medan, Bobby menegaskan pentingnya memastikan masyarakat berpenghasilan rendah dapat memperoleh kemudahan dalam memiliki atau merenovasi rumah.
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah pembangunan kompleks perumahan bagi karyawan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun. Dikatakannya, kuota Program 3 Juta Rumah di Sumatera Utara juga mengalami penambahan sebanyak 5.000 unit, sehingga total kredit pemilikan rumah (KPR) program FLPP di daerah ini mencapai 20.000 unit dari sebelumnya 15.000 unit.
Bobby Nasution menyatakan bahwa perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil dalam kepemilikan rumah sudah sangat besar. Ia juga mengajak kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk memperluas akses perumahan, menggunakan lahan milik pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Sumatera Utara.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa sosialisasi kredit usaha rakyat (KUR) untuk perumahan yang baru diterapkan ini akan memberikan keuntungan bagi kontraktor, pengembang, dan UMKM, dengan subsidi bunga sebesar lima persen.
Mendagri Tito Karnavian menambahkan bahwa pemerintah telah memberikan insentif bagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti pembebasan pajak dan kemudahan bagi pengembang yang membangun rumah KPR. Ia menjelaskan batasan penghasilan untuk kategori MBR yaitu maksimal Rp8,5 juta bagi yang belum menikah dan Rp10 juta untuk yang sudah berkeluarga. Program ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih baik bagi rakyat kecil untuk memiliki rumah layak huni dan terjangkau.