businessadviceserviceblog.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Abdul Kholik, mengusulkan agar Jawa Tengah mempertimbangkan pendirian perusahaan daerah khusus untuk memproduksi garam. Potensi besar yang dimiliki wilayah ini diharapkan dapat memberikan cakrawala baru bagi perekonomian lokal. Dalam wawancaranya di Semarang, Kholik menjelaskan bahwa meskipun sudah ada pabrik pengolahan garam yang beroperasi di bawah PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), fokusnya belum sepenuhnya pada produksi garam.
Dalam upaya meninjau potensi yang ada, Kholik baru saja menyelesaikan ekspedisi bertajuk “Jelajah Potensi Garam Pantura Jateng”, dengan mengunjungi beberapa sentra produksi garam di daerah Pantai Utara, seperti Demak, Pati, dan Rembang. Ia menyebutkan bahwa PT SPJT, yang berlokasi di Desa Raci, Batangan, Pati, memiliki kapasitas produksi mencapai 25 ribu ton setiap tahun. Hampir seluruh produk mereka diserap oleh pasar, menunjukkan tingginya permintaan.
Kholik menekankan bahwa secara nasional, kebutuhan garam mencapai 4,6 juta ton per tahun, sementara yang dapat dipenuhi dari produksi lokal hanya 1,3 juta ton, sisanya harus diimpor. Hal ini menciptakan peluang besar bagi daerah penghasil garam untuk mengisi kekurangan tersebut. Oleh karena itu, ia menyarankan agar industri garam di bawah SPJT dibentuk menjadi perusahaan daerah mandiri yang lebih fokus.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, juga menggarisbawahi pentingnya potensi kelautan di daerah ini dan urgensi peningkatan produksi. Menurutnya, pabrik garam yang ada sudah dilengkapi dengan peralatan canggih, meskipun terdapat tantangan terkait kebijakan dan tata ruang yang perlu diatasi untuk memaksimalkan produksi.