businessadviceserviceblog.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan optimismenya terkait pergerakan saham sektor perbankan yang berpotensi mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 8.000 pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, saat wawancara di Gedung BEI, Jakarta, pada Jumat.
Momen ini hadir di tengah periode rilis laporan keuangan untuk semester I-2025 bagi emiten-emiten perbankan. Irvan menjelaskan bahwa meskipun saham bank belum menunjukkan pergerakan signifikan, diharapkan kinerja mereka dapat menjadi penggerak utama bagi indeks saham. Ia juga menambahkan bahwa penurunan tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen berpotensi memberikan dorongan tambahan bagi IHSG.
“Jika tidak ada perubahan pada kesepakatan tarif ini, kami yakin dapat mendorong indeks lebih jauh lagi,” ungkap Irvan. Optimisme BEI juga didukung oleh pertumbuhan jumlah investor yang mencapai 17,4 juta, meningkat lima kali lipat dibanding enam tahun lalu. Pertumbuhan ini dipicu oleh transformasi BEI menjadi bursa perdagangan multi aset.
Pada perdagangan teranyar, IHSG ditutup naik sebesar 53,43 poin atau 0,71 persen, sehingga berada di posisi 7.537,77. Sementara itu, indeks LQ45 juga mengalami kenaikan sebesar 6,35 poin atau 0,80 persen.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, juga berharap bahwa IHSG dapat menyentuh angka 8.000 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Ia mengajak semua pihak untuk mendukung pencapaian ini demi menciptakan pasar modal yang lebih baik.