businessadviceserviceblog.com – PT Edena Capital Nusantara, anak perusahaan fintech EDENA Group yang berpusat di Singapura, telah mengumumkan rencana peluncuran Security Token Offering (STO) Platform pada kuartal IV tahun 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung ekosistem perdagangan kredit karbon di Indonesia.
CEO EDENA Group, Wook Lee, menjelaskan bahwa platform ini akan berfungsi untuk tokenisasi dan perdagangan kredit karbon premium yang telah terverifikasi. “Misi kami adalah membuka akses ke aset premium seperti kredit karbon melalui STO, sehingga dapat dijangkau oleh investor ritel,” tambahnya. Para investor bisa mulai berinvestasi dalam ekosistem kredit karbon nasional dengan modal awal minimal 10 dolar AS (sekitar Rp 164.360).
Teknologi yang digunakan dalam STO memanfaatkan blockchain untuk mengubah aset nyata menjadi token digital. Hal ini memungkinkan investor melakukan investasi dalam skala kecil untuk aset yang umumnya memerlukan biaya tinggi. Selain pengembangan STO Platform, perusahaan juga menawarkan layanan konsultasi untuk memastikan kredit karbon Indonesia mendapatkan valuasi yang tepat di pasar internasional.
Wook Lee juga mengungkapkan bahwa beberapa proyek kredit karbon, termasuk yang terkait sektor perkebunan kelapa sawit, saat ini sedang dalam peninjauan. “Kami sepenuhnya mematuhi regulasi pemerintah Indonesia dan berkomitmen untuk menyediakan lingkungan perdagangan yang aman.”
Dalam upaya memperluas jangkauan, EDENA Group menjalin kerja sama dengan Indodax, perusahaan fintech di bidang blockchain dan aset kripto di Indonesia. Baru-baru ini, mereka mengumumkan pencatatan Token EDENA di platform Indodax dan menargetkan lebih dari 2,7 juta investor. Sejak berdiri tiga tahun lalu, EDENA Group telah berkembang pesat, dengan izin bisnis di 70 negara dan proyek senilai 250 juta dolar AS (sekitar Rp 4,11 triliun).