businessadviceserviceblog.com – Bisnis dan kekayaan Ustadz Khalid Basalamah menjadi perhatian publik setelah terjadinya pengembalian uang terkait kasus kuota haji. Ketua KPK Setyo Budiyanto mengonfirmasi bahwa Ustadz Khalid telah mengembalikan uang tersebut, meskipun rincian jumlah yang dikembalikan belum diterima.
Ustadz Khalid Basalamah mulai dikenal luas sejak aktif berdakwah di Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada tahun 1999. Popularitasnya meningkat seiring dengan pemanfaatan platform digital seperti YouTube dan media sosial, menjadikannya salah satu pendakwah paling berpengaruh di Indonesia. Ia juga dikenal sebagai wirausahawan yang mengelola biro perjalanan Uhud Tour, yang khusus menyediakan layanan umrah dan haji, serta restoran Ajwad Resto yang menyajikan kuliner Timur Tengah di Jakarta.
Usaha-usahanya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Uhud Tour, yang beroperasi di bawah PT Zahra Oto Nusantara, telah membuka cabang di berbagai kota, sementara Ajwad Resto menyasar pasar menengah ke atas di Condet, Jakarta Timur. Selain itu, ia juga memiliki investasi properti dan toko suvenir yang menambah pendapatan dari yayasan yang mengelola program beasiswa dan bantuan sosial.
Pada tanggal 9 September 2025, Khalid diperiksa oleh KPK terkait kasus yang melibatkan kuota haji. Dalam klarifikasinya, ia mengklaim menjadi korban dari agen travel haji PT Muhibbah Mulia Wisata yang menggunakan kuota haji resmi dari Kementerian Agama. Khalid menjelaskan bahwa awalnya ia terdaftar sebagai jemaah haji furoda, namun ia kemudian ditawari untuk bergabung dalam program haji khusus yang mengklaim mendapatkan izin resmi dari Kemenag.
Saat ini, terdapat sekitar 122 jemaah yang terdaftar melalui agen tersebut, dan Khalid menegaskan bahwa ia menerima tawaran itu karena dianggap resmi. Penanganan kasus ini masih berlangsung, dan pihak KPK terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.