businessadviceserviceblog.com – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengalami penurunan signifikan dalam kontrak baru pada semester I tahun 2025, yang tercatat mencapai Rp4,33 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp10,24 triliun. Sekretaris Perusahaan WIKA, Ngatemin, menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh kondisi pasar di sektor infrastruktur serta kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah.
Komposisi penjualan perseroan juga mengalami penurunan, dengan total mencapai Rp5,85 triliun pada semester ini, berkurang sekitar 22 persen dibandingkan Rp7,53 triliun pada semester I 2024. Status utang perusahaan menunjukkan perkembangan positif; utang usaha menurun dari Rp39,9 triliun menjadi Rp33,6 triliun.
Dalam upaya mengurangi beban utang, WIKA berhasil melunasi pokok obligasi dan utang perbankan senilai Rp5,60 triliun dalam satu tahun terakhir, menggunakan kas operasional. Ngatemin menerangkan bahwa pengurangan utang ini terjadi berkat penerapan delapan substream penyehatan keuangan, dengan restrukturisasi keuangan sebagai inti dari strategi tersebut.
Peningkatan pengelolaan kas operasional juga didukung oleh langkah-langkah percepatan penagihan piutang yang berhasil mengurangi total piutang usaha sebesar Rp1,33 triliun. Kedepannya, perusahaan akan lebih selektif dalam memilih proyek, fokus pada kontrak dengan model pembayaran bulanan untuk menjaga arus kas.
Dengan langkah-langkah tersebut, WIKA berupaya untuk menstabilkan posisinya di pasar yang semakin menantang pada tahun 2025. Keberhasilan dalam pengelolaan keuangan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan yang lebih baik di masa depan.