businessadviceserviceblog.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengalami penurunan sebesar 33,17 poin atau 0,40 persen, mencapai level 8.241 dalam sesi terakhir perdagangan pada Selasa, 4 November 2025. Penurunan ini mencerminkan kondisi pasar saham yang kurang stabil di tengah sejumlah faktor yang mempengaruhi sentimen investor.
Selama perdagangan, terdapat 220 saham yang menguat, sementara 460 saham mengalami penurunan dan 275 saham stagnan. Transaksi perdagangan pada hari itu tercatat mencapai Rp19,1 triliun dengan volume 27,1 miliar saham yang diperdagangkan. Penguatan di beberapa saham tidak cukup untuk menahan laju penurunan IHSG.
Indeks LQ45 juga mengalami penurunan sebesar 0,25 persen, dengan level yang tercatat di 841,84. Sementara itu, indeks JII merosot 0,68 persen ke angka 570,50, dan indeks IDX30 melemah 0,57 persen menjadi 440,94. Indeks MNC36 juga terpukul, turun 0,58 persen ke 344,71. Mayoritas indeks sektoral berada di zona merah, dengan sektor-sektor penting seperti energi, keuangan, dan sektor konsumsi mengalami tekanan.
Di sisi lain, beberapa saham mencatatkan kinerja positif dalam kondisi turun ini. Saham PT Chitose Internasional Tbk (CINT) melonjak 33,77 persen menjadi Rp206, diikuti oleh PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) yang naik 25 persen ke Rp320, serta PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) yang mengalami peningkatan 24,86 persen ke harga Rp1.155.
Penutupan perdagangan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi pasar saham Indonesia di tengah dinamika global dan lokal, serta memberikan sinyal bahwa investor perlu lebih waspada dalam mengambil keputusan investasi di masa depan.