businessadviceserviceblog.com – Harga BBM Pertamina mengalami kenaikan per 7 Oktober 2025, memengaruhi seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) termasuk Pertamina, Shell, Vivo, dan BP. Kenaikan harga ini berlaku untuk semua jenis bahan bakar, meskipun tidak semua produk Pertamina mengalami perubahan.
Menurut informasi resmi, harga untuk Pertamax tetap berada di angka Rp12.200 per liter, sedangkan Pertamax Turbo dan Pertamax Green masing-masing bertahan di Rp13.100 dan Rp13.000 per liter. BBM bersubsidi seperti Pertalite dan solar subsidi tetap dipatok pada harga sebelumnya, yakni Rp10.000 per liter dan Rp6.800 per liter.
Meskipun kondisi kelangkaan BBM telah terjadi sejak Agustus 2025, produsen lain seperti Shell juga melakukan penyesuaian harga. Pada 1 Oktober 2025, harga Shell Super naik dari Rp12.580 menjadi Rp12.890 per liter, sedangkan Shell V-Power meningkat menjadi Rp13.420 per liter.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rincian harga BBM Pertamina dan Shell per 1 Oktober 2025: BBM Pertamina meliputi Solar Subsidi (Rp6.800/liter), Pertalite (Rp10.000/liter), Pertamax (Rp12.200/liter), Pertamax Turbo (Rp13.100/liter), Pertamax Green (Rp13.000/liter), Dexlite (Rp13.700/liter), dan Pertamina Dex (Rp14.000/liter).
Sementara itu, harga BBM Shell meliputi Shell Super (Rp12.890/liter), Shell V-Power (Rp13.420/liter), Shell V-Power Nitro+ (Rp13.590/liter), dan Shell V-Power Diesel (Rp14.270/liter). Kenaikan harga ini menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat, mengingat tingginya ketergantungan pada bahan bakar dalam aktivitas sehari-hari.