businessadviceserviceblog.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7-9 persen year-on-year (yoy) hingga akhir tahun 2025. Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, menyampaikan bahwa proyeksi tersebut sejalan dengan rencana kerja perusahaan dan optimisme terhadap prospek ekonomi nasional yang terus menguat.
Agus menjelaskan bahwa BRI berfokus pada penguatan fundamental bisnis dengan menekankan pada portofolio kredit yang sehat dan peningkatan dana murah. Hingga akhir triwulan III-2025, porsi dana murah, yang diukur melalui Current Account Saving Account (CASA), mencapai 67,6 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). BRI menargetkan porsi CASA dapat meningkat mencapai 70 persen pada akhir 2025.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menambahkan bahwa kinerja keuangan perusahaan menunjukkan pertumbuhan positif di hampir seluruh aspek bisnis. Total aset konsolidasi tercatat meningkat sebesar 8,2 persen yoy menjadi Rp2,12 kuadriliun, sementara penyaluran kredit naik 6,3 persen yoy menjadi Rp1,44 kuadriliun. Kualitas pembiayaan juga tetap terjaga.
Dari sisi pendanaan, DPK mengalami pertumbuhan 8,2 persen yoy menjadi Rp1,47 kuadriliun, yang didorong oleh peningkatan dana murah sebagai bagian dari strategi efisiensi biaya. Laba bersih BRI juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp41,2 triliun hingga akhir triwulan III-2025. Hal ini mencerminkan perbaikan fundamental kinerja BRI serta optimisme untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkualitas di masa mendatang.