businessadviceserviceblog.com – Indonesia kini menjadi negara terdepan di sektor busana muslim global, atau modest fashion. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Senin. Menurutnya, Indonesia berhasil menempati posisi teratas di antara negara-negara lain seperti Malaysia, Italia, Turki, dan Singapura dalam penilaian ekosistem halal.
Data tersebut diperoleh dari laporan State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024-2025 yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga secara keseluruhan dalam pengembangan ekosistem industri halal, setelah Malaysia dan Arab Saudi. Meski demikian, skor Indonesia mengalami peningkatan sebesar 19,8 poin, sementara Malaysia mengalami penurunan skor sebesar 28,1 poin.
Penilaian ini mencakup berbagai faktor, termasuk finansial, regulasi halal, kesadaran masyarakat, sosial, dan inovasi. Dalam sektor makanan halal, Indonesia menduduki posisi keempat, di bawah Malaysia, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Sementara itu, dalam sektor farmasi dan kosmetik halal, Indonesia berada di posisi kedua.
Agus menekankan potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan ekonomi halal, yang saat ini menunjukkan pertumbuhan pesat. Pada tahun 2023, konsumsi umat Muslim di enam sektor ekonomi syariah telah mencapai 2,43 triliun dolar AS, diperkirakan meningkat menjadi 3,36 triliun dolar AS pada tahun 2028.
Kinerja industri halal di Indonesia juga menunjukkan kemajuan, dengan lebih dari 140.000 perusahaan yang beroperasi di sektor ini. Investasi di industri halal diprediksi mencapai 5,8 miliar dolar AS pada periode 2023-2024, dengan Indonesia sebagai penerima investasi terbesar. Namun, ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara OKI masih tergolong rendah, mencapai 12,33 miliar dolar AS pada tahun 2023.