businessadviceserviceblog.com – Pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kurun waktu 2013 hingga 2024. Menurut Staf Ahli Menteri Ekonomi Kreatif, Septriana Tangkary, angka serapan tenaga kerja di sektor ini mengalami peningkatan drastis, dari 14 juta orang pada 2013 menjadi 26,47 juta orang pada 2024, atau naik sekitar 89 persen.
Hal ini diungkapkan Tangkary dalam kuliah umum yang diadakan di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat. Sektor ekonomi kreatif juga memberikan kontribusi nilai tambah yang meningkat dari Rp700 triliun pada 2013 menjadi Rp1.532 triliun pada 2024, menyumbang pertumbuhan sebesar 119 persen. Di sisi ekspor, terdapat peningkatan positif sebesar 67 persen, dari 15 miliar dolar AS menjadi 25,10 miliar dolar AS.
Selama lima tahun ke depan, Kementerian Ekonomi Kreatif telah menetapkan 15 provinsi sebagai prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Provinsi yang dimaksud meliputi Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan beberapa lainnya. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempercepat pengembangan sektor kreatif melalui intervensi dalam bentuk penguatan data serta dukungan terhadap kelembagaan dan infrastruktur kreatif.
Pemilihan provinsi-provinisi tersebut didasarkan pada berbagai kriteria, termasuk kinerja ekonomi kreatif dan indeks daya saing digital. Melalui inisiatif ini, Kementerian Ekraf berharap dapat mendorong pengembangan talenta serta inovasi produk unggulan di daerah yang ditetapkan.