businessadviceserviceblog.com – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro (Undip) untuk mengembangkan potensi komoditas unggulan lokal di kawasan transmigrasi Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Fokus utama pengembangan ini meliputi kopi robusta, karet, dan durian premium yang berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Ketua Tim Riset Lapangan Tim Ekspedisi Patriot Undip, Rosyida, menyampaikan bahwa produktivitas kopi robusta di PUT dapat mencapai empat ton per hektare. Dengan pengelolaan yang tepat, komoditas tersebut dapat menjadi motor penggerak ekonomi bagi masyarakat transmigran. Selain itu, durian lokal dari PUT dikenal memiliki cita rasa premium yang khas, menjadikannya komoditas hortikultura unggulan.
Riset ini dimulai sejak akhir Agustus 2025 dan direncanakan selesai pada Desember 2025. Penelitian mencakup aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di tiga kecamatan utama: Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Sindang Beliti Ilir. Sebanyak sepuluh desa akan terlibat dalam kajian ini. Rosyida menegaskan bahwa kawasan transmigrasi PUT memiliki potensi agroteknologi yang mampu mendukung pengembangan tanaman bernilai ekonomi tinggi.
Kabid Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Bengkulu, Heppy Yana Syateri, menuturkan bahwa riset ini bagian dari strategi besar Kementerian Transmigrasi untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat. Ia menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan keberlanjutan ekonomi bagi penduduk transmigran. Hasil riset diharapkan menjadi dasar bagi kebijakan pengembangan komoditas lokal di kawasan tersebut.
Dengan rekomendasi yang dihasilkan, diharapkan Padang Ulak Tanding akan bertransformasi menjadi pusat ekonomi baru di Bengkulu, bukan sekadar daerah pinggiran.