businessadviceserviceblog.com – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) melaporkan kerugian sebesar Rp742 miliar pada semester pertama tahun 2025, yang menunjukkan penurunan kerugian hingga 74 persen dibandingkan rugi Rp2,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini diungkapkan dalam paparan laporan keuangan oleh Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, di Jakarta.
Pada kuartal kedua tahun 2025, GoTo mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai Rp820 miliar, dengan EBITDA Grup mencapai Rp447 miliar. Patrick menegaskan bahwa keberhasilan dalam mencapai GTV (gross transaction value) inti Grup, pendapatan bersih, serta EBITDA semuanya menunjukkan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah.
Patrick menambahkan bahwa investasi di infrastruktur teknologi, termasuk migrasi ke layanan cloud, turut berkontribusi pada pertumbuhan tersebut. GoTo telah menyelesaikan migrasi yang kompleks ke Alibaba Cloud dan Tencent Cloud, yang diharapkan dapat mengurangi biaya tahunan cloud lebih dari 50 persen dan mempercepat peluncuran fitur baru.
Di samping itu, GoTo juga meluncurkan model AI terbaru bernama Sahabat-AI, yang dilengkapi dengan kemampuan berbahasa Indonesia serta beberapa bahasa daerah. Sementara itu, pendapatan bersih GoTo pada kuartal II-2025 tumbuh 23 persen menjadi Rp4,3 triliun, dengan GTV inti Grup mencapai Rp89,8 triliun, sebuah peningkatan sebesar 43 persen dibandingkan tahun lalu.
Direktur Keuangan GoTo, Simon Ho, menegaskan bahwa kinerja ini mencerminkan keberhasilan strategi disiplin dalam operasional dan manajemen keuangan. Dengan posisi kas mencapai Rp18,2 triliun hingga akhir Juni 2025, GoTo terlihat berada dalam posisi yang baik untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham.